PENGERTIAN KEBUDAYAAN: Menurut Para Ahli Dan Secara Umum

Pengertian Kebudayaan tentunya sangat penting untuk anda ketahui. Karena dalam kehidupan manusia, pastinya tidak akan terlepas dari kebudayaan maupun adat istiadat. Sehingga tidaklah mengherankan jika keberadaannya begitu penting. Tentunya setiap golongan atau kelompok masyarakat akan mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda.

Pengertian kebudayaan secara bahasa dan secara umum


Pengertian kebudayaan secara bahasa adalah kata “kebudayaan” sendiri diambil dari bahasa Sansekerta “budhayah” (bentuk jamak dari kata “budhi”) yaitu akal, budi. Secara garis besar maksudnya adalah akal dan budi ini tentunya manusia bisa melangsungkan kehidupannya. Budaya memiliki sifat turun temurun, dan dari generasi ke generasi akan terus diwariskan.

Namun, bagaimana KBBI menjelaskan pengertian kebudayaan ini? Kebudayaan adalah kata benda yang memiliki lima suku kata, yaitu “ke-bu-da-ya-an”. Suku kata ini adalah kata turunan yang asal katanya dari akar “budaya” yang mempunyai pengertian “pikiran atau akal budi”. Pengertian kebudayaan bisa diartikan sebagai hasil penciptaan batin dan kegiatan (akal-budi) manusia.

Pengertian Kebudayaan

Jika dilihat dari sudut pandang antropologi, maka hal tersebut dimaknai sebagai keseluruhan dari pengetahuan manusia yang merupakan makhluk sosial, digunakan untuk memahami pengalaman dan lingkungannya maupun yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

Sedangkan pengertian kebudayaan secara umum bisa beraneka macam. Pada intinya adalah cara hidup yang dimiliki secara bersama dalam kelompok masyarakat tertentu, yang terbentuk dari banyak unsur secara menyeluruh. Meskipun tidak terdapat aturan tertulisnya, budaya ini bisa bersifat memaksa dan memberikan pedoman agar mendapatkan kehidupan yang lebih bersahaja dan bermartabat.

Kebudayaan adalah hasil dari karya cipta, karsa, dan rasa manusia. Lingkupnya terdiri dari banyak aspek kehidupan, mulai dari keyakinan, seni, hukum, adat atau kebiasaan, moral, susila, dan keahlian. Kehadirannya dapat mempengaruhi gagasan, pengetahuan seseorang, serta ide, walaupun budaya berwujud abstrak.

Perwujudan kebudayaan sendiri merupakan benda-benda yang telah diciptakan manusia yang merupakan makhluk berbudaya, berupa perilaku, maupun berbagai benda yang bersifat nyata seperti bahasa, pola-pola perilaku, peralatan hidup, religi, organisasi sosial, seni, dan sebagainya, yang semuanya ditujukan dalam membantu manusia untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan tidak hanya diambil dari bahasa Sansekerta saja, pengertian kebudayaan dalam bahasa Belanda adalah “cultuur” dan pengertian kebudayaan dalam bahasa Inggris sendiri adalah “culture”. Jika dilihat bahwa istilah culture merupakan istilah yang terbilang baru karena istilah ini baru muncul di pertengahan abad 19.

Sebelumnya, para ahli antropologi di tahun 1843 memberikan arti kebudayaan adalah sebagai cara dalam mengolah tanah, bercocok tanam, seperti halnya yang tercermin pada istilah holticulture dan agriculture. Hal ini bisa dimengerti karena istilah dari culture berasal dari bahasa latin yaitu colera yang memiliki makna pemeliharaan, dan pengolahan tanah pertanian.

Pengertian kebudayaan menurut para ahli


Selain pengertian kebudayaan baik secara bahasa maupun secara umum seperti yang telah dipaparkan di atas, maka para pakar dan para ahli juga menjelaskan apa itu kebudayaan dengan pengertian yang berbeda-beda. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut berbagai pengertian kebudayaan menurut para ahli, mulai dari para ahli dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

Lihat juga:
Pengertian HAM
Pengertian Komunikasi

Pengertian kebudayaan dari para ahli dalam negeri


Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat
, kebudayaan merupakan keseluruhan sistem tindakan, gagasan, serta hasil karya manusia yang digunakan dalam rangka kehidupan masyarakat dan dijadikan sebagai milik diri manusia dengan belajar.

Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan merupakan buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia kepada dua pengaruh yang kuat, mulai dari zaman dan alam sebagai bukti kejayaan hidup manusia dalam mengatasi berbagai kesukaran dan rintangan di dalam hidup, untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang pada lahirnya bersifat damai dan tertib.

Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi mendefinisikan kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat telah menghasilkan teknologi, kebudayaan jasmaniah (material culture) atau kebudayaan kebendaan yang dibutuhkan manusia untuk menguasai alam sekitarnya supaya kekuatan dan hasilnya bisa diabadikan bagi kebutuhan masyarakat.

Menurut Effat Al-Syarqawi, pengertian kebudayaan adalah khazanah sejarah suatu masyarakat atau bangsa yang telah tercermin pada kesaksian/pengakuannya dan nilai-nilai, yang merupakan kesaksian serta nilai-nilai yang menggariskan untuk kehidupan suatu tujuan yang ideal serta makna rohaniah yang dalam, yang bebas dari kontradiksi waktu dan ruang.

Parsudi Suparlan memaparkan bahwa kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan manusia yang merupakan makhluk sosial dan digunakan dalam memahami serta menginterpretasikan pengalaman dan lingkungannya, dan menjadi landasan untuk tingkah lakunya.

Abdul Syani memaparkan bahwa ada tiga hal yang terkandung di dalam kebudayaan. Yang pertama adalah kebudayaan hanya dimiliki masyarakat manusia, kebudayaan diturunkan dari proses belajar dari setiap individu, dan kebudayaan adalah pernyataan perasaan dan pikiran manusia.

Menurut Fuad Hassan, pengertian kebudayaan merupakan suatu kerangka acuan untuk perikehidupan masyarakat, sekaligus dilakukan untuk mengukuhkan jati diri yang merupakan kebersamaan yang memiliki ciri khas tertentu.

Harjoso sendiri memaparkan arti kebudayaan adalah sebagai berikut:
  1. Kebudayaan itu bisa diteruskan dan bisa diajarkan
  2. Kebudayaan yang ada di dalam masyarakat tentunya berbeda antara satu dan lainnya
  3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen psikologis, biologis, serta sosiologis dari keberadaan/eksistensi manusia
  4. Kebudayaan terbagi atas berbagai aspek, mulai dari sosial, psikologis
  5. Kebudayaan itu berstruktur atau memiliki aturan tertentu
  6. Kebudayaan selalu berubah atau bersifat dinamis
  7. Nilai-nilai yang terdapat di dalam kebudayaan bersifat relatif, antara masyarakat yang satu akan berbeda dengan masyarakat lain
Menurut Sukidin, Basrowi, dan Agus Wijaka memaparkan bahwa kebudayaan adalah tindakan, keseluruhan sistem gagasan, maupun hasil karya manusia yang dilakukan guna memenuhi kehidupannya dengan cara belajar.

Pengertian kebudayaan dari para ahli luar negeri


Kluckhohn dan Kelly memaparkan bahwa kebudayaan merupakan semua rancangan hidup yang telah tercipta secara historis, mulai dari yang tersirat maupun tersurat, rasional, irasional, yang terdapat pada suatu waktu sebagai pedoman potensial bagi perilaku manusia.

Dalam bukunya berjudul “Primitive Culture”, Edward Burnett Tylor memaparkan bahwa kebudayaan merupakan kompleks yang terdiri dari pengetahuan, kesenian, kepercayaan, moral, adat istiadat, hukum, kemampuan-kemampuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Andress Eppink menjelaskan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian dari nilai sosial, ilmu pengetahuan, norma sosial, dan keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan segala pernyataan intelektual serta artistik yang telah menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Lihat juga:
Pengertian Globalisasi
Pengertian Demokrasi

Menurut Herkovits, pengertian kebudayaan adalah segala sesuatu yang telah diteruskan turun temurun pada generasi yang satu ke generasi lain (disebut superorganic), yang berisikan seluruh norma, nilai, ilmu pengetahuan, pengertian, struktur sosial, religius, dan nilai lainnya yang merupakan wujud intelektual serta rasa seni yang telah menjadi ciri khas atau identitas suatu masyarakat.

Malinowski menyebutkan pada prinsipnya kebudayaan didasarkan kepada berbagai sistem kebutuhan manusia. Setiap tingkat kebutuhan tersebut menghadirkan corak budaya yang khas. Seperti untuk memenuhi kebutuhan manusia mengenai keselamatannya, maka muncullah kebudayaan berupa perlindungan, yaitu seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, misalnya saja lembaga kemasyarakatan.

Edward Spranger menjelaskan bahwa kebudayaan adalah segala bentuk atau ekspresi yang berasal dari kehidupan batin masyarakat. Sedangkan peradaban merupakan perwujudan kemajuan teknologi serta pola material kehidupannya.

Pengertian kebudayaan menurut William H. Haviland merupakan seperangkat norma dan peraturan yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat. Ketika dilaksanakan oleh para anggotanya, maka akan melahirkan perilaku yang bisa diterima dan dipandang layak oleh semua masyarakat.

Menurut C. A. Van Peursen, kebudayaan adalah gejala manusia dari kegiatan berfikir (ideologi, mitos, dan ilmu), kerja (teknologi dan ilmu alam), komunikasi (sistem masyarakat), dan berbagai kegiatan lainnya yang lebih sederhana.

Kebudayaan pada dasarnya terwujud tidak hanya seni saja, namun terwujud juga dalam berbagai benda yang ada disekeliling. Sehingga pengertian kebudayaan menurut Roucek & Warren adalah cara hidup yang telah dikembangkan dalam sebuah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya agar bisa bertahan hidup, untuk meneruskan keturunannya, serta mengatur pengalaman sosialnya.

Levi Strauss melihat kebudayaan dari sudut pandang strukturalisme. Structuralism merupakan sudut pandang dengan melihat kebudayaan dengan cara memeriksa berbagai struktur yang terdapat pada kebudayaan itu sendiri, berikut pengulangan-pengulangan yang memang muncul dalam kebudayaan. Dari perulangan dan kategorisasi, kemudian bisa dilihat struktur yang terdapat pada suatu kebudayaan.

Kebudayaan menurut Al. Krueber merupakan suatu sistem dari konsep-konsep dan ide-ide kebudayaan yang berwujud sebagai rangkaian tindakan berpola dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

Menurut Mitchell kebudayaan merupakan sebagian dari semua aktivitas serta produk manusia yang berulang, yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat, tidak hanya dari hasil potensi genetik saja.

Kebudayaan menurut Ibnu Khaldun

Dalam pandangan Ibn Khaldun, kebudayaan kemungkinan berkembang ketika ada negara maupun kerajaan yang berdaulat, berkemauan baik dan aktif dalam mengembangkan kebudayaan maupun menciptakan kondisi kehidupan yang menyenangkan dan lebih baik, dan ramah dalam perkembangan kebudayaan.

Jika dilihat dari segi faktor politik, pendidikan, ekonomi, dan jaminan hukum yang jelas, tentunya sangat berperan penting untuk menciptakan kondisi yang ramah dan menyenangkan. Namun, faktor yang tak kalah penting adalah perhatian negara terhadap perkembangan pemikiran falsafah, agama yang sehat, kehidupan intelektual, tradisi ilmiah, kesusastraan, dan kesenian.

Lihat juga:
Pengertian Pajak
Pengertian Pancasila

Hal ini dikarenakan berbagai bidang tersebut memberikan sumbangan untuk pengembangan kecerdasan, jati diri dan kepribadian masyarakat. Nah, jika dilihat bahwa pengertian kebudayaan secara luas adalah wilayah nilai-nilai dan ethos. Ketika ditingkatkan, maka dapat menjadi sumber pencarian jati diri dan identitas.

Identitas dan nilai-nilai tidak bisa didapat dari pembangunan ekonomi yang utiliter dan pragmatis, yang memang berorientasi terhadap pasar serta persaingan bebas. Identitas bangsa juga tidak bisa didapat dari budaya materialism yang berbentuk konsumerisme, hedonisme, dan sebagainya. Dan tidak akan pernah didapat dari teknologi yang maju saja, maupun perkembangan industri hiburan dan pariwisata.

Menurut Ibn Khaldun, terbukti bahwa dalam sejarah umat manusia jika kebudayaan yang tinggi tidak akan tumbuh kepada masyarakat nomaden atau di daerah pedesaan yang memang tidak mempunyai jiwa ramah terhadap perubahan. Padahal sebenarnya mereka ini siap berkebudayaan maupun mengembangkannya.

Dalam kenyataan orang-orang nomad, misalnya saja seperti suku-suku Arab Badui yang memusuhi kebudayaan serta memandulkan kehidupan, dan tidak berusaha untuk menjadikan kehidupan lebih berkualitas dan indah.

Namun, ada juga perkataan Arab lainnya yang memaparkan pengertian kebudayaan adalah Al-Wabar yang berarti bahan yang digunakan untuk membuat kemah (sebagai lambang kemodernan atau kemajuan) Al-Hijr yang berarti kota, dan Al-Mabar yang berarti gumpalan tanah yang digunakan untuk membangun rumah, sebagai simbol kebudayaan.

Ketika perkembangan kebudayaan dihubungkan terhadap wujudnya negara yang memiliki peran dalam memelihara dan mengembangkan kebudayaan, maka secara tersirat Ibn Khaldun juga menghubungkan kebudayaan dengan sejarah. Bahkan, jika dilihat dikalangan pemikir modern, pengertian kebudayaan juga mengidentikkannya dengan sejarah, dimana keduanya saling ketergantungan.

Sehingga bisa dikatakan bahwa kebudayaan yang terdapat di dalam suatu masyarakat maupun bangsa pada masa tertentu, pastinya tidak akan sama dengan kebudayaan yang dimilikinya pada masa maupun babakan sejarah lain.

Nah, pada zaman modern sendiri, pengertian kebudayaan berkaitan dengan kemajuan, demokrasi, maupun pengetahuan manusia pada berbagai bidang, mulai dari sastra, bahasa, musik, seni rupa, perdagangan, falsafah, industri hiburan, dan sebagainya.

Semua bentuk maupun perwujudan ekspresi manusia (mulai dari intelektualitas, etika, estetika, dan lain sebagainya) tentunya menjadikan manusia lebih berdaulat dan bermartabat atas kehidupan yang dimilikinya.

Manifes Kebudayaan (1963), yang dicetuskan sejumlah seniman dan cendekiawan Indonesia pada jaman tertindasnya HAM dan demokrasi telah menghubungkan pengertian kebudayaan ini dengan munculnya perbaikan kondisi hidup masyarakat Indonesia yang dengannya mempunyai kesanggupan yang tangguh mengangkat martabatnya di tengah-tengah negara atau bangsa lain yang ada di dunia.

Tentunya dalam pengertian kebudayaan tersebut, bahwa kebudayaan sendiri dihubungkan dengan kondisi yang nyata dan ideal yang digerakkan seperangkat sistem dan pandangan hidup yang dapat menghargai pluralisme, demokrasi, pendapat, tidak menempatkan sektor yang satu lebih tinggi dari sektor lainnya, tercakup dalam pengertian ini yaitu perdamaian, pastinya kebahagiaan bisa dicapai.

Dengan kondisi yang seperti itu, bangsa Indonesia tentunya dapat memantapkan nilai-nilai ideal dan meningkatkan mutu kehidupan yang memang terdapat di dalam pandangan hidupnya, dan pastinya bisa mengembangkan jati dirinya ke dalam falsafah, agama, ilmu pengetahuan, kesusastraan, seni, hingga bahasa.

Unsur-unsur kebudayaan



Setelah mengetahui berbagai penjelasan mengenai pengertian kebudayaan, maka pembahasan selanjutnya yang juga perlu anda ketahui adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam kebudayaan. Menurut C.Kluckhohn, kebudayaan secara keseluruhan atau universal mempunyai unsur-unsur tertentu, -yang bisa diuraikan pada pembahasan berikut ini.

Unsur bahasa


Bahasa adalah cara ucap manusia. Perkataan yang elok adalah salah satu elemen yang telah menjadi tradisi. Bahasa pada dasarnya digunakan juga untuk mengadaptasi tradisi. Misalnya di Indonesia terdiri dari banyak adat, suku, pulau, maupun kelompok etnis.

Sistem kepercayaan


Tahukah anda bahwa sistem ini begitu penting karena menjadi salah satu pegangan untuk manusia menjalani kehidupannya. Misalnya saja Ababil yang tinggal di Aceh yang masyarakatnya mayoritas muslim. Ababil pun akan menjalani kehidupan sebagai seorang muslim. Ababil akan melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa ketika ramadhan tiba.

Selain kedua unsur di atas, unsur lainnya yang terdapat dalam kebudayaan adalah ilmu pengetahuan, sistem teknologi, sistem kekerabatan/masyarakat, mata pencaharian atau sistem ekonomi, hingga kesenian.

Nah, setelah berbagai pembahasan yang telah dipaparkan di atas, apakah anda sudah mengetahui apa itu pengertian kebudayaan? Semoga berbagai pembahasan tersebut bisa bermanfaat, membuat anda lebih memahami, dan pastinya dapat menambah wawasan anda lebih jauh lagi mengenai kebudayaan ini.

Artikel lainnya:
Pengertian Budaya
Pengertian Komputer
Pengertian Organisasi
Pengertian Sistem Informasi