PENGERTIAN KEPEMIMPINAN: Secara Umum Dan Menurut Para Ahli

Pengertian Kepemimpinan adalah kegiatan atau proses mempengaruhi aktivitas suatu kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pemimpin itu sendiri adalah ketua atau peran yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli



Pentingnya arti kepemimpinan dapat dilihat dari banyaknya ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian kepemimpinan. Berikut ini adalah beberapa arti kepemimpinan menurut para ahli.

Kepemimpinan Menurut George R. Terry (1972)


George R. Terry menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang untuk diarahkan agar mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan Menurut Stoner


Menurut Stoner, kepemimpinan merupakan sebuah proses tentang pengarahan serta upaya untuk mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok.

Kepemimpinan Menurut Jacobs dan Jacques (1990)


Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti pada usaha kolektif dan menimbulkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan dalam rangka mencapai sasaran.

Kepemimpinan Menurut Hemhiel dan Coons (1957)


Pengertian kepemimpinan menurut Hemhiel dan Coons merupakan perilaku seorang individu yang memimpin kegiatan – kegiatan suatu kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai bersama.

Kepemimpinan Menurut Ralph M. Stogdill


Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi aktivitas – aktivitas kelompok individu yang terorganisasi di dalam usaha untuk mencapai dan menetapkan tujuan.

Kepemimpinan Menurut Rauch dan Behling (1984)


Menurut Rauch dan Behling kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan – kegiatan suatu kelompok yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan Menurut Wexley dan Yuki (1977)


Menurut Wexley dan Yuki kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang lain agar lebih berusaha mengarahkan tenaga pada tugasnya atau mengubah perilaku mereka.

Kepemimpinan Menurut Wahjosumidjo (1987)


Wahjosumidjo berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan sesuatu yang melekat dalam diri seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan sifat-sifat tertentu seperti personality.

(kepribadian), ability (kemampuan), dan capability (kesanggupan). Kepemimpinan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan merupakan proses interaksi atau antarhubungan antara pimpinan, pengikut, dan situasi.

Kepemimpinan Menurut Sutarto (1998)


Kepemimpinan menurut Sutarto adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku seseorang agar mau bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Kepemimpinan Menurut S.P Siagian


Kepemimpinan merupakan suatu bentuk keterampilan dan serta kemampuan seseorang untuk menempati jabatan sebagai pimpinan di suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku seseorang, khususnya bawahannya agar berpikir dan berperilaku sedemikian rupa. Jadi melalui perilaku positif ini akan memberikan sumbangan yang nyata untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan Menurut Moejiono (2002)


Kepemimpinan merupakan akibat pengaruh satu arah. Pemimpin mungkin mempunyai kualitas tertentu yang membuat dirinya berbeda dengan para pengikutnya.

Kepemimpinan Menurut Hadari (1992)


Menurut Hadari, kepemimpinan dapat dilihat dari 2 konteks yaitu kepemimpinan struktural dan kepemimpinan nonstructural. Kepemimpinan struktural diartikan sebagai proses memotivasi orang lain atau bawahan agar melakukan pekerjaan atau kegiatan sesuai dengan instruksi yang telah ditetapkan

Kepemimpinan berarti usaha untuk membimbing, menggerakkan, dan mempengaruhi orang lain supaya kegiatan dan pikirannya tidak menyimpang dari tugas pokoknya. Sementara itu kepemimpinan nonstructural adalah proses mempengaruhi pikiran, tingkah laku, perasaan, dan mengarahkan berbagai fasilitas untuk mencapai tujuan bersama.

Lihat juga:
Pengertian Inflasi
Pengertian Pasar

Hadari Nawawi juga menjelaskan bahwa kepemimpinan memiliki 5 fungsi yaitu fungsi instruktif, fungsi konsultatif, partisipasi, delegasi, dan fungsi pengendalian.

Fungsi Instruktur

Pada fungsi instruktur, pemimpin merupakan komunikator yang menentukan isi perintah, cara melaksanakan perintah, waktu pelaksanaan, dan tempat mengerjakan perintah sehingga keputusan dapat terwujud secara efektif. Di sini, bawahan hanya bertugas melaksanakan perintah.

Fungsi Konsultatif

Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai bentuk komunikasi 2 arah dalam rangka menetapkan keputusan yang memerlukan pertimbangan dan konsultasi dengan bawahan.

Fungsi Partisipasi

Pemimpin dapat mengajak bawahan untuk mengambil keputusan maupun dalam pelaksanaannya.

Fungsi Delegasi

Pemimpin memberikan pelimpahan wewenang mulai dari pembuatan keputusan hingga menetapkan keputusan. Pemimpin memberikan kepercayaan kepada seseorang yang mendapat pelimpahan wewenang untuk bertanggungjawab.

Fungsi Pengendalian

Pemimpin bertugas mengarahkan, membimbing, koordinasi, dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan anggotanya.

Pengertian Kepemimpinan Secara Umum



Dari beberapa pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa arti kepemimpinan secara umum merupakan suatu kekuatan yang menggerakkan usaha atau kegiatan untuk menuju sukses. Kepemimpinan merupakan proses memberi contoh atau mempengaruhi dari pemimpin kepada para pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan umumnya merupakan proses mempengaruhi kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan.

Istilah kepemimpinan diambil dari kata pemimpin yaitu ketua di dalam suatu kelompok atau organisasi. Kepemimpinan lebih mengarah kepada sifat atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk memberi pengaruh agar orang-orang mau bekerja mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Kepemimpinan Partisipatif


Kepemimpinan partisipatif didefinisikan dengan pemimpin yang mengikutsertakan bawahan atau anak buah untuk bersama-sama ikut berperan dalam proses pengambilan keputusan. Kepemimpinan partisipatif diterapkan jika tingkat kematangan bawahan berada di taraf kematangan menengah hingga tinggi. Mereka memiliki kemampuan namun kurang memiliki kemauan dalam bekerja serta kurang percaya diri.

Pengertian Kepemimpinan Demokratis


Kepemimpinan demokratis memiliki pengertian yang sama dengan kepemimpinan partisipatif. Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan mengenai berbagai tindakan dan keputusan yang diinginkan atau diusulkan oleh pimpinan dan berusaha mendorong bawahan agar ikut aktif berperan dalam melaksanakan semua hal yang telah diputuskan

Kepemimpinan dengan model atau gaya partisipatif adalah pimpinan dan bawahan atau pengikutnya saling bertukar ide dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah. Komunikasi dua arah menjadi kunci utama dalam kepemimpinan ini dan pemimpin berperan aktif untuk mendengar anak buahnya. Sebagian besar tanggung jawab pemecahan masalah dan penentuan keputusan berada di pihak bawahan atau pengikut. Hal ini wajar karena bawahan mempunyai kemampuan melaksanakan tugas.

Kepemimpinan partisipatif adalah model suatu kepemimpinan yang memberikan kesempatan atau peluang sebaik mungkin bagi bawahan untuk ikut berpartisipasi di setiap kegiatan yang menguntungkan individu dan kelompok yang dipimpinnya. Wewenang pemimpin yang diberikan pada bawahan dapat terukur dan merupakan wewenang dari organisasi serta hubungan yang terjalin bersifat kekeluargaan.

Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan pendidikan merupakan suatu kemampuan sekaligus proses membimbing, mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan individu yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pendidikan maupun pelaksanaan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan yang lebih efektif. Pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengatur anggotanya. Namun kekuasaan yang dimiliki harus digunakan dengan penuh tanggung jawab.

Tanggung jawab yang dimaksud di sini adalah tidak menyalahgunakan kekuasaan yang sudah diberikan demi kepentingan individu atau diri sendiri dan tidak otoriter. Segala keputusan yang diambil juga harus didasarkan pada musyawarah anggota.

Lihat juga:
Pengertian Iklan
Pengertian Ideologi

Tipe Kepemimpinan



Kepemimpinan terdiri dari beberapa tipe yaitu sebagai berikut:

Kepemimpinan Otokratis


Kepemimpinan otokratis adalah pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik dirinya sendiri. Pemimpin mengidentikan tujuan pribadi sebagai tujuan organisasi, tidak mau menerima kritikan atau pendapat orang lain, dan bawahan hanya dianggap sebagai alat. Pemimpin dalam kepemimpinan otokratis sangat bergantung dengan kekuasaan formal yang dimiliki. Dalam tindakannya, pemimpin sering menggunakan pendekatan yang bersifat menghukum dan mengandung unsur paksaan.

Kepemimpinan Militeris


Kepemimpinan militeris biasanya menggunakan sistem perintah untuk menggerakkan bawahan, menyukai formalitas yang berlebihan, sulit menerima kritik dari bawahan, sangat disiplin dan kaku terhadap bawahan, dan identik dengan upacara-upacara untuk berbagai acara. Kepemimpinan ini sangat tergantung pada jabatan atau pangkat untuk menggerakkan bawahan.

Kepemimpinan Paternalis


Kepemimpinan paternalis merupakan pemimpin yang menganggap bawahan atau pengikut sebagai manusia yang tidak dewasa sehingga bersikap terlalu melindungi bawahan. Pimpinan jarang memberi kesempatan bawahan untuk berinisiatif dan mengambil keputusan. Pimpinan sering bersikap maha tahu dan jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Kepemimpinan Kharismatis


Kepemimpinan kharismatis ditandai dengan pemimpin yang memiliki daya tarik sangat kuat. Karena daya tarik tersebut, biasanya jumlah pengikutnya sangat banyak.

Kepemimpinan Tipe Laissez Faire


Ini adalah kepemimpinan yang permisif di mana anggota atau bawahan dapat bertindak sesuai keinginan dan keyakinan masing-masing selama kepentingan bersama masih terjaga dan tetap mencapai tujuan organisasi. Pada tipe kepemimpinan ini, pemimpin tidak terlalu sering mempengaruhi kehidupan organisasi karena para anggota organisasi merupakan orang – orang yang sudah dewasa dan memahami tujuan organisasi serta tugas yang harus dilakukan oleh setiap anggota sehingga organisasi dapat berjalan lancar. Dengan kata lain, pemimpin cukup pasif karena membiarkan organisasi berjalan sendiri

Kepemimpinan Birokratis


Kepemimpinan birokratis adalah kepemimpinan yang memperlakukan semua bawahan atau masyarakat tanpa pandang bulu. Setiap bawahan diperlakukan sama rata, terdapat spesialisasi tugas khusus, dan kerja dengan berpedoman pada aturan.

Kepemimpinan Persuasif


Kepemimpinan yang melakukan pendekatan menggugah pikiran, perasaan, atau melakukan ajakan untuk melakukan suatu tindakan tertentu.

Kepemimpinan Refresif


Kepemimpinan ini memberikan ancaman – ancaman atau tekanan dalam memberikan perintah sehingga menimbulkan rasa takut pada bawahan.

Kepemimpinan Inovatif


Pemimpin dalam model kepemimpinan ini selalu berusaha keras melakukan pembaharuan di berbagai bidang.

Kepemimpinan Investigatif


Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini selalu melakukan penelitian dengan rasa curiga terhadap bawahan. Hal ini membuat inovasi, kreativitas, dan inisiatif bawahan menjadi kurang berkembang karena mereka merasa takut akan melakukan kesalahan.

Kepemimpinan Inspektif


Kepemimpinan ini menuntut rasa hormat dari bawahan. Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini sangat senang jika dihormati oleh bawahan.

Kepemimpinan Motivatif


Pemimpin dapat menyampaikan informasi mengenai program-program, ide, dan kebijakan kepada bawahan dengan baik sehingga bawahan memahami hal yang diinginkan pimpinan. Hasilnya bawahan dapat mewujudkan semua ide, kebijakan, dan program yang telah ditetapkan pimpinan.

Lihat juga:
Pengertian Sepakbola
Pengertian Agama

Kepemimpinan Naratif


Pemimpin cukup banyak bicara tetapi tindakannya tidak sesuai dengan perkataannya. Pemimpin bahkan lebih banyak bicara daripada bekerja.

Kepemimpinan Retrogresif


Kepemimpinan yang tidak dapat melihat maju dan selalu menghalangi bawahan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan. Pemimpin di sini justru merasa senang jika bawahannya terbelakang.

Kepemimpinan Gaya Edukatif


Pemimpin senang melakukan pengembangan bagi bawahan dengan memberikan keterampilan dan pendidikan. Hasilnya, wawasan bawahan semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Fungsi Kepemimpinan


Secara umum, fungsi kepemimpinan terdiri dari beberapa poin yaitu sebagai berikut:
  1. Menjaga integrasi dan koordinasi dalam organisasi agar berjalan secara efektif.
  2. Memprakarsai struktur organisasi.
  3. Merumuskan tujuan organisasional atau institusional dan menentukan cara serta sarana yang efisien dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
  4. Mengatasi konflik dan pertentangan yang muncul serta mengadakan evaluasi ulang.
  5. Melakukan perubahan, revisi, inovasi pengembangan, dan penyempurnaan di dalam organisasi.

Kepemimpinan Dalam Fungsi Administrasi
  1. Menyelenggarakan formulasi kebijaksanaan administrasi beserta fasilitasnya.

Kepemimpinan Dalam Fungsi Top Manajemen
  1. Mengadakan perencanaan, pengorganisasian, penempatan staff, pengarahan, mengontrol, memberi perintah, dan sebagainya.

Teori Kepemimpinan



Teori Sifat


Keberhasilan seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh perangai, sifat, atau ciri-ciri dari pimpinan tersebut. Kemampuan pribadi pemimpin adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, ciri, dan perangainya.

Menurut Sondang P Siagian (1994) ciri-ciri pemimpin yang ideal adalah memiliki pengetahuan umum yang luas, rasionalitas, daya ingat kuat, fleksibilitas, orientasi masa depan, adaptabilitas, pragmatism, objektivitas, bersifat inkuisitf, dan mampu berkembang. Kemampuan lainnya adalah disiplin, naluri relevansi, ketegasan, keteladanan, berani, analitif, dan dapat berkomunikasi secara efektif.

Teori sifat juga masih memiliki beberapa kelemahan dan dianggap sebagai teori kuno. Tetapi nilai-nilai akhlak dan moral yang termuat di dalamnya mengenai ciri-ciri, sifat, dan perangai pemimpin memang sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan yang berprinsip pada keteladanan.

Teori sifat dalam perkembangannya mendapat pengaruh aliran perilaku pemikir psikologi yang memandang sifat kepemimpinan tidak sepenuhnya merupakan bakat. Kepemimpinan dapat diperoleh melalui pelatihan, pendidikan, dan pengalaman. Keith Devis telah merumuskan 4 sifat yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu kecerdasan, kedewasaan dan keluasan relasi sosial, motivasi diri untuk berprestasi, dan sikap hubungan kemanusiaan.

Teori Perilaku


Pemikiran teori ini didasarkan pada kepemimpinan sebagai perilaku seseorang ketika mengarahkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Pemimpin dalam hal ini memiliki deskripsi perilaku mementingkan bawahan, ramah, dan berorientasi pada bawahan. Pemimpin berusaha memenuhi kebutuhan bawahan dan menerima perbedaan kepribadian.

Teori Kewibawaan


Kewibawaan atau karisma adalah faktor penting dalam kepemimpinan. Dengan faktor ini, pemimpin akan mendapat kepercayaan dari bawahan bahwa pemimpin memiliki kemampuan yang luar biasa. Dengan kewibawaan, bawahan akan percaya bahwa pemimpin dapat melindungi mereka dari ancaman bahaya. Di dalam dunia kependidikan, kepemimpinan seseorang dianggap dapat memajukan sekolah menjadi lebih berkualitas dan lebih baik.

Teori Situasional


Menurut teori situasional, keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh ciri kepemimpinan yang memiliki perilaku tertentu yang disesuaikan dengan situasi organisasi dan tuntutan situasi kepemimpinan yang dihadapi dengan memperhitungan ruang dan waktu. Menurut Sondang P. Siagian (1994) faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tertentu adalah jenis pekerjaan, teknologi yang digunakan, persepsi kepemimpinan, norma yang dianut oleh kelompok, ancaman dari luar, rentang kendali, tingkat stress, dan iklim di dalam organisasi.

Seorang pemimpin harus dapat mendiagnosa dengan baik dan bersifat fleksibel sesuai tingkat perkembangan bawahan. Contohnya, pemimpin dapat menerapkan gaya direktif ketika tingkat pengetahuan bawahan masih rendah.

Efektivitas suatu kepemimpinan ditentukan oleh kemampuan sang pemimpin dalam membaca situasi yang dihadapi kemudian menyesuaikan gaya kepemimpinan agar dapat memenuhi tuntutan situasi. Berkaitan dengan hal ini muncul beberapa model kepemimpinan di antaranya adalah kepemimpinan model continuum Otokratik – Demokratik, kepemimpinan model interaksi atasan-bawahan, kepemimpinan situasional, dan masih banyak lagi.

Demikian beberapa pengertian kepemimpinan, fungsi, dan teori mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan memang memiliki arti yang sangat luas dan melingkupi berbagai bidang kehidupan manusia. Setiap bidang kepemimpinan pun memiliki arti dan fungsi masing-masing.

Artikel lainnya:
Pengertian Kebugaran Jasmani
Pengertian Kurikulum
Pengertian Bahasa
Pengertian Bisnis